Total Tayangan Halaman

Minggu, 30 Oktober 2011

DESKRIPSI PELAKSANAAN UPACARA RITUAL DALAM SUKU DAYAK SALAKO (Tradisi masyarakat Dayak)

DALAM SUKU DAYAK SALAKO
(Tradisi masyarakat Dayak)

Pada upacara ritual Suku Dayak Salako yang dilaksanakan dalam rumah, dapat berupa upacara biasa dan upacara besar.Ukuran upacara itu tergantung pada binatang kurban yang dipersembahkan (isangohotn). Upacara biasa dengan binatang kurbannya berupa 3 (tiga) ekor ayam kampong dan kue-kue adat (bantokng, tumpi’, poe’ dll). Upacara besar dengan binatang persembahannya 1 (satu) ekor babi dan 1 (satu) ekor ayam..atau.. 7 (tujuh) ekor ayam dengan kue-kue adatnya, jenis masakan adat untuk kurban yaitu santotn, bamopm, sigoh dan lain-lain.Besar kecilnya upacara ritual itu tergantung dari kemampuan ekonomi masing-masing pelaksana, selain itu niat seseorang juga menentukan ukuran upacara ritual, jika niat seseorang untuk mendapatkan keselamatan dan rezeki yang besar maka dia harus bekerja keras agar dapat mendapat hasil yang besar..maka dengan demikian dia mampu membuat upacara ritual yang besar.Dalam bahasa Dayak Salako, kurban pesembahan disebut juga Buis Bantotn.

UPACARA NGABAYOTN

1.Nama Kegiatan : Penyelenggaraan Upacara Ngabayotn
2.Alamat : Desa Bagaksahwa, Kecamatan Singkawang Timur
3.Organisasi Penyelenggara : Binuo Garantukng Sakawokng Kota Singkawang
4.Tempat Pelaksanaan : Desa Bagaksahwa, Kecamatan Singkawang Timur
5.Jarak : Lebih dari 10 Km dari Kota Singkawang
6.Hari/Tanggal Pelaksanaan

: Senin, 1 Juni 2009

Upacara Ngabayotn dalam ritual Suku Dayak Salako adalah upacara ritual padi sebagai persembahan kepda Jubata (Tuhan) dam Awo Pamo (Arwah leluhur) berupa binatang dan berbagai masakan adat sebagai tanda menutup masa panen padi dan akan dimulainya masa untuk berladang. Pelaksanaan upacara Ngabayotn ini biasanya diikuti oleh beberapa kegiatan lain, seperti: Lomba Sumpit, Lomba Pangkak Gasing, Stand souvenir dan kuliner tradisional, Lokakarya bertemakan Dayak Salako, Hiburan (musik dan tarian tradisional).
Dalam pelaksanaannya biasanya masyarakat Suku Dayak Salako melaksanakan hingga beberapa hari (3-4 hari).

Di dalam kehidupan masyarakat suku Dayak di seluruh Kalimantan Barat dikenal apa yang dinamakan upacara “Naik Dango” yang merupakanupacara adat tahunan masyarakat dayak sebagai ungkapan rasa syukur kepada maha pencipta, yang telah memberikan segala anugrah dan karunia berupa berhasilnya panen dari berbagai hasil pertanian.

Ungkapan rasa syukur itu diwujudkan dalam berbagai bentuk upacara adat yang rangkaian keseluruhan upacaranya disebut “Naik Dango”, sayangnya waktu pelaksanaan masih berubah-ubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar