Total Tayangan Halaman

Sabtu, 30 Oktober 2010

NASI DAN BERAS

Nasi dan Beras         



Nasi dikosumsi oleh lebih dari 500 juta jiwa di Asia Tenggara . Mulai dari Indonesia , Singapura , Malaysia , Filipina , Vietnam , dan Negara – Negara lainnya .


Kata beras sendiri mengacu pada bagian bulir padi yang telah dipisah dari sekam . Sekam secara anatomi disebut palea ( bagian yang di tutupi ) dan lemma ( bagian yang menutupi ) .


Ada yang menduga beras berasal dari lembah sungai gangga di India . Ada pula yang mengatakan dari lembah sungai Yangtze , Cina . Sebelum orang Hindu dan Cina dating ke Indonesia ternyata orang jawa kuno sudah lama menanam padi .


Ada hikayat yang sampai saat ini dipercaya sebagai asal muasal padi .

Pada suatu hari Batara Guru menciptakan seorang Putri cantik . Karena kecantikannya Batara Guru sendiripun jatuh cinta . Putri ciptaan Batara Guru mendadak meninggal dan dimakamkan dengan nama Anumerta Dewi Tisnawati . Empat puluh hari kemudian muncul sinar yang sangat cemerlang di makamnya yang bisa menumbuhkan berbagai tanaman yang bermanfaat . Kelapa di bagian kepalanya , Padi di bagian tubuhnya , buah – buahan di bagian tangan dan umbi – umbian di bagian kaki .


Dewi Sri dipercaya di suku sunda . Sedangkan di di Bali dikenal dengan sebutan Sang Hyang Sri . Baik Dewi Sri maupun Sang Hyang Sri masih dipuja oleh masyarakat daerah setempat . Pemujaan dilakukan setelah masa panen dalam bentuk upacara adat .

Di Bombana Sulawesi Tenggara juga di mitoskan sebagai Negeri Dewi Padi ( Dewi Sri )


Di pelajaran sekolah dulu disebutkan bahwa makanan orang Indonesia berbeda – beda .

Orang Ambon makan sagu dan orang Madura makan jagung . Tetapi sekarang keragaman tersebut tak ada lagi . Sebagian besar orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke menyantap nasi .




Menurut catatan cikal bakal Revolusi Hijau terjadi sekitar tahun 60 an . Pada masa itu bibit padi masi di distribusi oleh pemerintah , banyak sawah di Indonesia dikondisikan untuk menanam padi . Akhirnya dengan cepat Indonesia menjadi swasembada pangan dan nasi putih pun akhirnya menjadi selera masyarakat Indonesia .


Bagian terbesar beras berisi pati ( 80 – 85 % ) dan sisanya merupakan protein , vitamin , mineral , dan juga air . Kandungan pati inilah yang menentukan warna beras . dan tekstur beras seperti lengket , lunak , keras , atau bahkan pera .


Kehebatan nasi dimanapun , kapanpun , dan dalam situasi apapun bisa mengumpulkan sekelompok orang asing dalam sebuah meja makan dan melupakan semua perbedaan mereka hanya dengan menikmati nasi beserta dengan makanan yang tersedia lainnya .


Nasi adalah makanan dasar yang berguna untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat , berwarna putih lonjong , mengundang selera makan apalagi bila ditambah dengan lauk pauk seperti telur , tahu , tempe , sayur , ikan , ayam , dan lain – lain masih banyak lagi .


Sepiring nasi , tidak banyak . Tapi disana ada pelajaran hidup . Sepiring nasi mengajarkan tentang proses yang harus dijalani dalam kehidupan ini . Tidak ada sesuatu yang bisa langsung terjadi seperti yang dikisahkan dalam cerita Seribu Satu Malam dengan lampu ajaibnya . Tidak ada juga Sim Salabim ataupun Abrakadabra . Kita tidak sedang hidup dalam sebuah dunia mimpi .


Untuk bisa menjadi sepiring nasi yang menemani manusia saat pagi , siang , bahkan malam hari . Nasi – nasi itu sebelumnya hanyalah bulir – bulir padi . Untuk menjadi bulir padi pun ia harus menerima serangkaian proses yang panjang .


Seorang petani menjadi pahlawan untuk setiap bulir padi tersebut . Dari matahari mulai merangkak di langit timur , petani harus mulai bangun . Hanya dengan sarapan segelas kopi atau bahkan tidak sarapan sama sekali , petani membawa pacul dan kemudian turun ke sawah . Terbiasa bermain dengan lumpur . Tanah – tanah persawahan di cangkul oleh sang petani . Harus menunggu cukup lama hingga tanah itu siap untuk ditanami . Setelah siap petani kembali terjun ke sawah untuk menanami tanah dengan tanaman padi . Padi itupun harus dijaga hingga beberapa bulan lamanya . Tidak peduli dengan matahari yang menyengat , keringat yang mengucur deras . Sampai akhirnya kilau memancar dari setiap bulir padi di tengah persawahan .



Burung – burung pun terlihat sangat senang dan kegirangan ingin mencicipi beberapa biji padi . Bulir – bulir padi tersebut dipanen oleh para petani . Untuk memotong semua padi tersebut pun tidak cukup dengan waktu yang sebentar , bisa memakan waktu sampai berhari – hari . Setelah selesai padi itu dibawa ke penggilingan . Kemudian dipukul – pukul ke sebuah papan khusus agar bulir – bulir padi bisa dikumpulkan . Setelah dikumpulkan kemudian padi itu dibawa dan akan dipukuli lagi dengan menggunakan alu – alu . Bulir padi itu akan lepas dari kulitnya dan akan berubah menjadi butir – butir beras . Warnanya pun juga berubah tidak lagi kuning melainkan putih .






Beras tersebut tidak bisa langsung ditelan begitu saja . Beras itu haru di cuci dan dipanaskan .

Sebelumnya beras itu harus ditaruh di bawah sinar matahari . Setelah di panen , menjelang di giling juga harus di jemur di bawah matahari . Dan untuk menjadi nasi juga harus menerima panas lagi dari api di kompor atau tungku . Butir – butir beras itu rela kembali di bakar dengan api sampai menjadi nasi .


Semua itu merupakan proses yang sangat panjang . Sama juga seperti ulat – ulat di dedaunan yang harus menjalani waktu yang tidak singkat untuk bisa menjadi seekor kupu – kupu yang cantik .


Bila beras itu adalah jati diri manusia masing – masing . Dimulai dari awal pertumbuhan dan akan menguning atau tumbuh dengan seiringnya waktu . Penguningannya pun tergantung dengan kondisi tanah atau bisa di artikan dengan kondisi lingkungan dimana manusia itu tumbuh dan berkembang . Setelah beras itu menguning maka beras itu akan dicoba dibanting dari batang utamanya , hal itu bisa diartikan ketika manusia menginjak remaja atau sebagai seorang individu dipaksa untuk bertahan hidup di dunia nyata . Setelah manusia lepas dari batang utamanya , yaitu yang bisa diartikan sebagai lepas dari orang tua . Lalu dihentak lagi di alu – alu oleh kenyataan dunia .


Terkadang sekam padi bisa saja terlihat padat namun isinya bisa saja kosong , berisi beras yang kualitasnya buruk atau busuk .


Proses pengolahan beras juga memainkan peranan yang amat sangat penting demi membuat nasi yang nikmat . Sebaik apapun kualitas beras itu jika diolah dengan tidak baik dan tidak dengan sepenuh hati , maka bisa saja menghasilkan nasi yang mudah basi atau nasi yang tidak nikmat .

Beras yang baik siap untuk dimasak dan juga disantap oleh manusia .

Pikirkan semua ujian dan cobaan itu berhasil dilalui maka akan menjadi sebuah pencapaian yang berarti . Sebuah hasil akhir yang memuaskan bagi diri sendiri dan juga orang lain .


Nasi adalah nasi . Darimana pun nasi itu berasal jika dimasak maka akan menjadi nasi juga hanya kualitasnya saja yang berbeda .

Begitu pula dengan dengan manusia , tiap manusia pada dasarnya sama hanya kualitasnya saja yang berbeda tergantung dengan bagaimana manusia itu mengasah dirinya .


Bagaimana pun kita manusia menghias diri , membuat diri kita ‘ pedas ‘ , ‘ manis ‘ , ‘ asin ‘ kita adalah diri kita sendiri . Manusia tidak dapat menolak kenyataan bahwa ia diciptakan menjadi dirinya sendiri .


Jangan membuang waktu dengan mencoba menjadi makanan lain jika memang diciptakan menjadi beras dan jangan lupa bahwa sama halnya dengan nasi , semua butir itu sama .

Semua manusia awalnya adalah sama . Jadilah bibit unggul yang bisa membuat nasi yang enak dan nikmat untuk disantap .


Alam memberi pelajaran pada proses yang harus dijalani dalam hidup . Untuk bisa menghasilkan sesuatu yang berharga harus berani menghadapi serangkaian kepahitan . Siapa yang menabur yang baik maka akan menghasilkan yang baik juga .

Sama hal nya juga dengan , satu piring nasi tidak akan bisa membuat perut menjadi kenyang apabila tangan tidak mau menyuapkan nasi itu ke dalam mulut .


Kita sendiri dahulu hanyalah seorang bayi yang tidak berdaya , tidak memahami mengapa harus terlahir ke dunia ini . Lahir ke dunia tanpa membawa apa – apa .

Serangkaian proses tersebut telah menjadikan kita sebagai seorang remaja dan kemudian menjadi dewasa . Suatu saat nanti pun kita akan menjadi orang tua .




Namun apakah kita akan membiarkan hidup berjalan begitu saja tanpa ada usaha untuk melakukan sesuatu hal yang berharga untuk diri kita sendiri maupun orang lain ?

Setiap manusia tentunya tidak ingin hanya lahir , hidup , lali kemudian meninggal .

Setiap anggota tubuh dan pikiran yang telah di anugerahkan oleh Tuhan terlalu berharga bila hanya di sia – siakan . Tuhan menciptakan semua itu sesuai dengan kebutuhan kita , tidak hanya asal jadi saja .


Kasihan sekali bila sampai saat ini ada manusia yang masih belum mengetahuai fungsi dari setiap hal yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita atau bahkan menyalahgunakan hal itu . Pergunakan semua yang diberikan – Nya dengan optimal dan sebaik – baiknya hingga bisa menghasilkan hal yang berarti . Bisa dilihat oleh banyak orang bahkan keturunan yang hidup di kemudian hari .


Setiap manusia yang pernah berhasil , pernah juga menerima dan menjalani proses yang lama dan berat . Mereka juga memanfaatkan sebaik – baiknya kemampuan yang sudah Tuhan berikan .

Berikan setengah maka anda akan dapatkan setengah juga .

Berikan semuanya maka yang anda dapatkan jauh lebih besar dari yang anda bisa bayangkan .

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih beras:


1. jenis beras yang beredar di masyarakat

setiap jenis beras memliki ciri-ciri khusus:


a. pandan wangi

Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya adalah wangi pandan. Terdapat juga yang menggunakan zat kimia. Ciri berikutnya adalah beras pandan wangi tidak panjang, tetapi biasanya bulat. Apabila anda menemukan biji yang panjang tetapi wanginya hampir sama, dapat dipastikan beras tersebut mengandung capuran bahan kimia. Contoh yang lainnya adalah beras pandan wangi berwarna sedikit kekuningan tapi tidak putih namun bening


b. IR 64 / setra ramos

Beras IR 64 adalah beras yang paling banyak beredar di pasaran, karena harganya terjangkau dan cocok dengan selera masyarakat. Normalnya beras jenis ini pulen jika dimasak menjadi nasi. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi seperti pandan wangi, namun sering pabrik atau pedagang beras menambahkan zat kimia pemutih, pelican dan pewangi. Maka berhati-hatilah apabila anda menemukan beras dengan berbentuk lonjong dan mengeluarkan wangi.


c. rojolele

Beras rojolele mempunyai ciri bulat, memiliki sedikit bagian bewarna putih susu dan tidak wangi.


d. IR 42

Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 dan ukurannya lebih kecil. Beras IR 42 apabila dimasak nasinya tidak pulen. Namun cocok untuk keperluan khusus contohnya seperti nasi uduk, nasi goring, ketupat, lontong dan lain-lain. Harganya lebih mahal dari IR 64 karena jarang ditanam oleh petani.


e. beras C4

Beras C4 mempunyai ciri mirip seperti IR 42 dan sedikit lebih bulat, dan lebih kecil. Beras jenis ini jarang ditemukan di pasaran karena jarang di tanam oleh petani


2. cara mengetahui beras yang mengandung zat kimia

Sering kali beras yang beredar di masyarakat adalah beras yang mengandung banyak sekali zat kimia. Zat kimia tersebut di gunakan untuk mempercantik tampilan fisik beras sebagai:

- pelicin

- pewangi

- pemutih

- pembunuh kutu

banyak sekali pedagang atau pabrik beras yang tidak peduli hal-hal seperti itu. Beberapa tips untuk mengetahui apakah beras tersebut mengandung zat kimia atau tidak.


a. zat pewangi

Beras yang dapat mengeluarkan aroma wangi hanya beras pandan wangi. Jika anda menemukan menemui beras dengan ciri fisik tidak seperti pandan wangi, namun mengeluarkan aroma wangi, dan bisa di pastikan beras tersebut mengandung zat pewangi. Namun terkadang beras pandan wangi diberi zat pewangi oleh penjual beras. Untuk mengetahui hal ini ada beberapa tips yang harus anda waspadai. Beras pandan wangi yang mengeluarkan aroma sangat wangi hanya ketika beras tersebut masih sangat baru yaitu berumur kurang dari 2 bulan. Jadi apabila anda menemukan beras pandan wangi yang sudah lama dan yang masih wangi berarti beras pandan wangi tersebut mengandung zat kimia.


b. zat pelicin

Beras dengan pelican pada umumnya sangat licin ketika kita remas dan biasanya orang suka pada beras yang sangat licin. Untuk mengetahui beras tersebut mengandung zat pelicin atau tidak, silahkan anda meremas beras tersebut dan lihat pada tangan anda apabila banyak beras yang menempel pada tangan anda berarti beras tersebut mengandung zat pelicin. Dan jika beras tidak mengandung zat pelicin biasanya menempelnya tidak terlalu banyak.


c. zat pemutih

Beras juga sering mengandung zat pemutih. Banyak sekali zat pemutih digunakan pada pabrik seperti tawas, kaporit bahkan deterjen dan pemutih pakaian. Untuk menegetahui beras tersebut menggunakan zat pemutih atau tidak memang sulit tapi anda bisa lihat jika warnanya sangat putih dan tidak ada warna bening kekuningan maka waspadalah pada beras tersebut.


3. memperkirakan umur beras

Beras jika umurnya terlalu lama maka akan menurun kualitasnya. Dan nasi akan cepat basi dan kurang pulen. Untuk mengetahui umur beras tersebut lama atau tidak dapat dilakukan dengan hal berikut:


- baunya

Beras yang berumur lebih dari satu bulan biasanya baunya agak apek, apalagi pada saat di giling tidak terlalu kering.


- fisiknya

Beras yang sudah cukup dapat dilihat dari ciri fisiknya berupa banyak guratan-guratan berupa garis memanjang pada beras dengan tekstur yang cukup jelas. Selain guratan tersebut, pada beras yang agak lama terlihat penepungan berupa warna putih seperti serbuk yang menempel pada beras.


- berkutu

Beras yang sudah lama pada umumnya berkutu. Namun kalau terdapat kutu, justru pertanda beras tersebut tidak mengandung zat kimia, namun tentu ini bukan merupakan beras terbaik. Tapi perlu juga diperhatikan bahwa beras yang baru juga ada kemungkinan berkutu karena tertular dari beras lain yang sudah lebih lama.


Anatomi beras



Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari

*

aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
*

endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
*

embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.

Macam dan warna pada beras


Warna beras yang berbeda-beda secara genetic, akibat perbedaan yang mengatur warna aleuron, warna endospermia dan komposisi pati pada endospermia.


Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.
beras - nasi

Beras adalah pangan yang popular untuk penduduk di bagian timur dunia, sejajar dengan gandum untuk dunia barat. Kini beras merupakan makanan pokok dari lebih setengah penduduk dunia. Para petani menemukan bahwa butir beras putih yang disisipkan dengan beras merah matang lebih cepat, memiliki sekam yang lebih mudah dibersihkan. Kebanyakan orang Indonesia makan utamanya adalah nasi yang berasal dari beras. Lebih dari 50% penduduk dunia mengkonsumsi beras dalam bentuk nasi. Di Indonesia beras adalah penyumbang kalori dan protein terbesar bagi penduduk. Cara pengolahan beras yang paling umum adalah dimasak menjadi bubur atau bubur beras.


Di Jepang mempunyai tiga kosa kata untuk makanan utama di Negara Indonesia: padi (ine), beras (okome), nasi (gohan). Padi yang banyak ditanam di Jepang adalah Koshihikari, kultivar ini dibuat pertama kali tahun 1956. Dari kultivar tersebut dikembangkan jenis-jenis padi yang lainnya seperti Akitakomachi, Hitomebore, dan Hinohikari. Beras Koshihikari rasanya pulen. Nasi yang dimasak dari beras biasanya memerlukan waktu sekitar 20 – 30 menit. Banyak masyarakat yang malas untuk memasak nasi sehingga banyak usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mempercepat proses memasak nasi disebut quick cooking rice. Nasi cepat masak dapat disiapkan dalam waktu 3 – 5 menit dan caranya sangat sederhana.


Ketika kita membeli beras maka yang harus diperhatikan adalah: Tanggal panen dan kalau bisa beras dikonsumsi dalam waktu seminggu atau satu bulan. Biasanya di label kemasan beras tercantum tanggal panen, merk dan jenis beras dan daerah produksi. Ada jenis beras yang tidak perlu dicuci, tetapi jenis beras ini cepat rusak. Supaya lebih enak dimakan, beras ini harus dimasak lebih banyak air daripada beras pada umumnya. Banyak sekolah-sekolah di Jepang melakukan belajar di sawah, memperkenalkan anak-anak tentang siklus dan cara menanamkan padi. Karena sama seperti orang Indonesia, orang Jepang tak bisa hidup tanpa nasi.


Proses pembuatan beras cepat masak


Beras cepat masak dapat dihasilkan berbeda jenis disebabkan adanya perbedaan kadar air, waktu dan suhu pemasakan ketika membuat beras instant, pengeringan dan cara pembuatannya. Jenis-jenis proses yang digunakan dalam pembuatan beras instant sebagai berikut:


1. beras direndam dalam air sampai kadar airnya menjadi sekitar 30%, kemudian dimasak dengan air panas sampai kadar airnya sekitar 50 – 60%. Kemudian, pengukusan diteruskan sampai kadar airnya 60 - 70% dan kemudian dikeringkan sampai kadar airnya 8 – 14% dengan menjaga agar strukturnya berpori-pori.


2. beras direndam, dikukus, direbus, dikeringkan dengan suhu yang rendah untuk menghasilkan butir-butir beras yang agak berat dan mengkilat, kemudian diberi perlakuan dengan pengembangan pada tekanan dan suhu tinggi.


3. beras dipregelatinisasi, digiling untuk memperoleh butiran yang agak gepeng dan kemudian dikeringkan untuk memperoleh butiran beras yang kering.


4. beras dipanaskan dengan suhu sekitar 66 – 3160C untuk membuat proses dekstrinasi pati dalam beras. Dalam proses ini tidak ada perlakuan pemasakan.


5. beras diaron, kemudian dibekukan dan dikeringkan


6. metode gun puffing merupakan kombinasi dari perlakuan-perlakuan pendahuluan terhadap beras dengan penggunaan suhu dan tekanannya lebih rendah


7. nasi masak dengan pengeringan beku


8. perlakuan atau pemberian bahan kimia


beberapa metode yang mudah dalam pembuatan nasi sebagai berikut:


a. metode rendam – rebus – kukus – keringkan


Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Ozai dan Durrani tahun 1948 sehingga disebut metode Ozai-Durrani. Metode ini digunakan oleh General Foods Corporation untuk membuat produk Minute Rice.


Awal beras direndam dalam air kemudian perebusan dilanjutkan selama 8 – 10 menit. Setelah itu dilakukan penirisan, pendinginan dan pencucian dalam air selama 1 - 2 menit dan dihamparkan untuk dikeringkan. Suhu yang digunakan adalah 1400C kemudian pengeringan dilakukan sampai kadar air beras 8 – 14%


b. penggunaan bahan kimia


Pembuatan beras pasca tanak dengan perlakuan kimia antara lain dapat dilakukan dengan penambahan senyawa posfat. Tujuannya adalah untuk menjadikan butir-butir beras menjadi porous, sehingga proses penyerapan air menjadi lebih cepat pada penambahan air panas.


c. metode pembekuan


Pembekuan dan penyimpanan beku akan meningkatkan pengembangan molekul-molekul pati melalui ikatan hydrogen. Proses ini akan melepaskan air yang ada di dalam sistem gel. Pemerasan setelah proses thawing akan meninggalkan padatan butir butir beras dengan struktur mikrosponge. Setelah proses pengeringan, padatan kering yang porous ini dapat dengan cepat tergelatinisasi pada waktu rehidrasi.


Pada proses pembuatan beras pasca tanak dengan proses freeze-thaw, selama pembekuan kristal es yang terbentuk akan memecahkan struktur koloid pati, sehingga butiran beras menjadi porous. Beras pasca tanak ini dapat dengan cepat menyerap air pada waktu pemasakan kembali.


Cara memilih beras yang baik


Banyak beras yang beredar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Terkadang para pembeli menginginkan beras yang berkualitas bagus, namun yang didapat beras dengan campuran obat kimia yang sangat berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar