Total Tayangan Halaman

Minggu, 31 Oktober 2010

ILMU SOSIAL DASAR BAGIAN 1 DAN 2

Ilmu Sosial Dasar
Bag 1

ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan diperoleh karena ada rangsangan pada diri manusia untuk mengetahui sesuatu dalam rangka mempertahankan hidupnya. Pengetahuan ada yang umum dan ada yang khusus. Pengetahuan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara pengetahuan dengan objeknya. Pengetahuan menjadi ilmiah karena adanya keinginan yang mendalam untuk menyelidiki sesuatu yang ingin kita ketahui dengan menggunakan metode tertentu, dan itulah yang kemudian disebut ilmu pengetahuan. Penelitian untuk menyelidiki kebenaran ilmiah dapat dilakukan melalui pendekatan induktif maupun deduktif. Ilmu pengetahuan dikembangkan bukan hanya untuk ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi juga karena adanya kepentingan-kepentingan di dalamnya. Apa pun kepentingannya, ilmu pengetahuan seharusnya dikembangkan untuk meningkatkan harkat dan kesejahteraan manusia.

ILMU BUDAYA DASAR, ILMU ALAMIAH DASAR, DAN ILMU SOSIAL DASAR

Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan. Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.

ILMU PENGETAHUAN DAN PEMANFAATANNYA 

Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk meningkatkan harkat hidup manusia, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Masalahnya, manusia sering memiliki rasa serakah, sehingga ilmu pengetahuan tidak jarang digunakan untuk memenuhi kepentingannya sendiri walaupun dengan cara mengorbankan orang lain. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan ilmu pengetahuan. Karena itulah ilmu pengetahuan harus memiliki etika atau kode etik ilmu pengetahuan. Dalam mempelajari etika ilmu pengetahuan, masalah yang menjadi perhatian utama adalah masalah utilitarisme. Utilitarisme adalah nilai praktis kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam konteks utilitarisme, ilmu pengetahuan harus dikembangkan dalam rangka memberikan kebahagiaan dan kesejehteraan semua manusia. Dari situlah perlu ada rasa keadilan dalam penerapan ilmu pengetahuan.

INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
 
KONSEP INDIVIDU DAN KONSEP KELUARGA

Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya tersebut.
Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga ini akan tetap survive.

KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP KEBUDAYAAN 

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.
Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.

KEPENDUDUKAN, GENERASI, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
PENGERTIAN DAN KAJIAN KEPENDUDUKAN

Ilmu yang mempelajari masalah kependudukan adalah demografi.
Istilah ini pertama kali digunakan oleh Achille Guillard. Demografi sebagai suatu ilmu telah muncul sejak abad ke-17.
John Graunt seorang pedagang di London, yang melakukan analisis data kelahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk dianggap sebagai Bapak Demografi.
Jumlah penduduk dapat meningkat, stabil atau menurun. Indikator dari perubahan penduduk ini adalah tingkat kelahiran, kematian dan migrasi.
Komposisi penduduk merupakan suatu konsep yang mengacu pada susunan penduduk menurut kriteria tertentu, seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, suku bangsa, dan pendidikan.
Data mengenai struktur penduduk yang disajikan secara grafis disebut piramida penduduk (population pyramid).
Kebijaksanaan kependudukan berhubungan dengan keputusan pemerintah.
Dengan mempengaruhi kelahiran, kematian, dan persebaran penduduk, pemerintah memiliki strategi yang dianggap baik untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Di luar kebijaksanaan persebaran penduduk atau migrasi, secara garis besar, kebijaksanaan kependudukan terbagi menjadi dua bagian, yaitu kebijaksanaan pronatal dan kebijaksanaan antinatal.
Karakteristik angkatan kerja tidak terlepas dari pengaruh ketiga variabel utama kependudukan (kelahiran, kematian, dan migrasi). Kehidupan sosial suatu negara dapat digambarkan jika kita mengetahui komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya.
Antara kekuatan-kekuatan ekonomi dan kekuatan-kekuatan demografi ada hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi.

GENERASI, REGENERASI, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa di mana kelompok manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman.
Menurut Notosusanto, pengertian generasi itu sendiri sebenarnya lebih berlaku untuk kelompok inti yang menjadi panutan masyarakat zamannya, yang dalam suatu situasi sosial dianggap sebagai pimpinan atau paling tidak penggaris pola zamannya (pattern setter).
Di Indonesia, dianggap telah ada empat generasi, yaitu generasi ‘20-an, generasi ’45, generasi ’66, dan generasi reformasi (’98).
Suatu generasi harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada zamannya, melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang ada dan akan ada, serta menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya-sumber daya tersebut.
Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem dan mekanisme pembangunan dalam keseluruhan yang melibatkan semua pihak, baik aparatur, peraturan, pengawas, maupun rakyatnya (grass-root).
Selain itu, diperlukan juga kajian-kajian sosial seperti ekonomi, kependudukan (demografi) dan ekologi untuk pendukungnya.
Cara pandang kita terhadap pengertian generasi, baik dari sisi terminologi maupun fakta dan persepsinya tidak dapat dilakukan dengan terlalu sederhana.
Dari generasi ke generasi selalu memunculkan permasalahan yang khusus dan pola penyelesaiannya akan khas pula tergantung faktor manusia dan kondisi yang ada pada zamannya.
Masing-masing generasi mencoba menjawab tantangan yang khas pada masanya dan seharusnyalah dipandang secara holistik (menyeluruh) untuk mempelajari dan mengkajinya.
Pemahaman tentang sejarah dan wawasan yang luas sangat mempengaruhi tantang penilaian dan persepsi terhadap keberadaan suatu generasi dan masyarakat secara keseluruhan.
Bila kita kaitkan antara generasi dengan pembangunan, maka keberadaan generasi tidak akan terlepas dari karakter dan ciri-ciri penduduk suatu bangsa beserta kondisinya.
Masalah penduduk yang meliputi jumlah, komposisi, persebaran, perubahan, pertumbuhan dan ciri-ciri penduduk berkaitan langsung dengan perhitungan-perhitungan pembangunan, baik konsep, tujuan maupun strategi pembangunan suatu bangsa.
Penduduk suatu bangsa dapat merupakan modal yang sangat penting bagi pembangunan (sumber daya), tetapi jika tidak dipelajari dan disesuaikan akan dapat menjadi faktor penghambat yang cukup penting pula.
Masing-masing negara mempunyai kebijakan regenerasi yang berbeda dalam menangani masalah penduduk dan dalam melakukan kaderisasi.
Pembangunan yang ideal ialah pembangunan yang harus disikapi dengan arif, cermat dan dengan konsep yang berkelanjutan (sustainable development), disesuaikan dengan kondisi dan karakter bangsa itu sendiri.


Sumber Buku Ilmu Sosial Dasar Karya Effendi Wahyono dkk

Posted by Pakde sofa
Ilmu Sosial Dasar
Bag 2
PENGERTIAN KOTA, DESA DAN PERMASALAHANNYA

Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia.
Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan, sedangkan masyarakat kota adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi.
Permasalahan di kota adalah pengangguran, rawan pangan, rawan moral dan lingkungan.
Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota masyarakat.
Permasalahan di kota antara lain:
  1. konflik (pertengkaran),
  2. kontroversi (pertentangan),
  3. kompetisi (persaingan),
  4. kegiatan pada masyarakat pedesaan, dan
  5. sistem nilai budaya.
Variabel-variabel yang mencirikan kemiskinan di pedesaan adalah:
  1. lemahnya posisi sumber daya alam,
  2. lemahnya posisi sumber daya manusia di pedesaan,
  3. kurangnya penguasaan teknologi,
  4. lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan, termasuk budaya, sikap, dan motivasi.

INTERAKSI DESA DAN KOTA 

Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi.
  1. Pola interaksi sosial pada masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan.
  2. Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedang masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki.
  3. Pola interaksi masyarakat pedesaan bersifat horisontal, sedangkan masyarakat perkotaan vertikal.
  4. Pola interaksi masyarakat kota adalah individual, sedangkan masyarakat desa adalah kebersamaan.
  5. Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan, sedangkan masyarakat kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.
  6. Pengaruh kota terhadap desa:
  1. kota menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan desa
  2. menyediakan tenaga kerja bidang jasa
  3. memproduksi hasil pertanian desa
  4. penyedia fasilitas-fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan, rekreasi
  5. andil dalam terkikisnya budaya desa
  6. Pengaruh desa terhadap kota
  1. penyedia tenaga kerja kasar
  2. penyedia bahan-bahan kebutuhan kota
  3. merupakan hinterland
  4. penyedia ruang (space).

URBANISASI DAN PENANGGULANGANNYA 

Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi dilihat dari kacamata sosiolog menunjukkan tiga gejala sosial yaitu:
urbanisasi itu sendiri, detribalisasi, dan stabilitas.
  1. Ahli ekonomi melihat pada beralihnya corak mata pencaharian yang baru di kota yang wujudnya subsistence urbanization sebagai pengganti corak sebelumnya yaitu subsistence agriculture
  2. Ahli geografi melihatnya sebagai:
  1. Perkembangan persentase penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan, baik secara mondial, nasional, maupun regional.
  2. Bertambahnya penduduk yang menjadi bermata pencaharian nonagraris di pedesaan.
  3. Tumbuhnya suatu pemukiman menjadi kota.
  4. Mekar atau meluasnya struktur artefaktial-morfologis suatu kota ke kawasan sekelilingnya.
  5. Meluasnya pengaruh suasana perekonomian kota ke pedesaan.
  6. Meluasnya pengaruh suasana sosial, psikologis, dan kultural kota ke pedesaan; dengan perkataan lain meluasnya aneka nilai dan norma urban ke kawasan di luarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi
  1. Faktor pendorong
    1. timbulnya kemiskinan di kota
    2. kegagalan panen
    3. peraturan adat yang kuat
    4. kurangnya sarana pendidikan pengembangan diri
    5. perang antarkelompok
  2. Faktor penarik
    1. di kota banyak pekerjaan
    2. pekerjaan lebih sesuai pendidikan
    3. mengangkat status sosial
    4. pengembangan usaha di luar bidang pertanian
    5. fasilitas pendidikan lebih banyak
    6. modal lebih banyak
    7. tingkat budaya lebih tinggi
Akibat urbanisasi
  1. berkurangnya tenaga kerja di desa
  2. terbentuknya daerah suburban
  3. terbentuknya pemukiman kumuh
  4. meningkatnya tuna karya
Usaha penanggulangan urbanisasi
  1. lokal jangka pendek
    1. perbaikan perekonomian pedesaan
    2. pembersihan pemukiman kumuh
    3. penataan pemukiman kumuh
    4. memperluas lapangan kerja
    5. membuat dan melaksanakan proyek perkotaan
  2. lokal jangka panjang
  3. nasional jangka pendek
  4. nasional jangka panjang
KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL

KONFLIK SOSIAL

Perspektif fungsionalisme melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang stabil dan selalu mengandung keseimbangan.
Sebaliknya, teori konflik sebagai reaksi terhadap fungsionalisme pada tahun 1950-an dan 1960-an mengemukakan bahwa masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok yang bertikai yang sering bertempur habis-habisan, bukannya sebagai keluarga besar yang bahagia.

INTEGRASI SOSIAL 

Integrasi sosial dikonsepkan sebagai suatu proses ketika kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan-hubungan sosial, ekonomi maupun politik.
Kelompok-kelompok sosial tersebut dapat terwujud atas dasar agama atau kepercayaan, suku, ras, dan kelas.
Dalam konteks ini, integrasi tidak selamanya menghilangkan diferensiasi tetapi yang terpenting adalah memelihara kesadaran untuk menjaga keseimbangan hubungan.
Pokok-pokok integrasi sosial menurut Dahrendoof (1986) adalah (a) Stabilitas, (b)
Fungsi koordinasi, (c) Konsensus, dan (d) Integrasi yang terstruktur dengan baik.
Sedangkan proses terjadinya integrasi sosial di masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam tiga dimensi, yaitu (1) masyarakat dapat terintegrasi di atas kesepakatan sebagian besar anggota terhadap nilai-nilai sosial tertentu yang bersifat fundamental dan (2) masyarakat dapat terintegrasi karena sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit sosial sekaligus (cross-cutting affiliations).
Melalui mekanisme demikian, konflik-konflik yang terjadi baik yang tampak maupun yang laten, teredam oleh loyalitas ganda, dan (3) masyarakat dapat terintegrasi atas saling ketergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Akibat adanya perbedaan pemilikan dan penguasaan sumber ekonomi, seperti kaya, menengah, dan miskin.
Ada dua macam mobilitas sosial yaitu vertikal dan horisontal.
Yang vertikal berhubungan dengan perpindahan posisi ke atas atau ke bawah, sedangkan yang horisontal berhubungan dengan perpindahan dari satu bidang atau dimensi ke bidang atau dimensi lainnya dalam kelas yang sama.
Pengendalian sosial (kontrol sosial) adalah kontrol yang bersifat psikologik dan nonfisik, yaitu merupakan tekanan mental terhadap individu, sehingga individu akan bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian kelompok, karena ia tinggal dalam kelompok.
Adapun hasil dari pengendalian sosial adalah (a) proses pembentukan kepribadian sesuai dengan keinginan kelompok, dan (b) kelangsungan hidup atau kesatuan kelompok lebih.

NEGARA HUKUM DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA HUKUM 

Individu adalah orang seorang atau pribadi yang secara kodrati ingin hidup bersama dengan individu lainnya.
Satu individu akan selalu membutuhkan individu lainnya.
Masyarakat adalah kumpulan individu yang saling membutuhkan satu sama lain.
Masyarakat tidak akan terbentuk tanpa ada individu-individu yang saling membutuhkan satu sama lain.
Kumpulan individu tidaklah secara otomatis menjadi masyarakat hukum, misalnya para penonton sepak bola, pembeli dan pedagang di pasar.
Walaupun sudah dapat disebut sebagai masyarakat tetapi masing-masing individu tidak diikat oleh satu hukum tertentu yang mewajibkan mereka mengikuti aturan yang diciptakan bersama oleh anggotanya.
Masyarakat hukum adalah masyarakat di mana para anggotanya diikat oleh satu norma atau aturan hukum tertentu sebagai patokan untuk bersikap dan bertindak.
Misalnya masyarakat hukum adat, koperasi atau partai politik di mana masing-masing anggotanya harus tunduk pada aturan yang sudah ditentukan dan jika tidak tunduk, maka individu tersebut dapat dikenakan sanksi.
Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasikan oleh lembaga politik dan pemerintah yang sah, mempunyai kedaulatan sehingga berhak menentukan tujuan nasional negaranya.
Lembaga politik dan pemerintah yang terorganisasikan tersebut dibentuk atas dasar kehendak bersama dan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi agar dapat mencapai tujuan bersama pula.
Negara hukum adalah negara yang menjadikan hukum sebagai kekuasaan tertinggi.
Hukum yang berlaku di negara tersebut haruslah hukum yang mencerminkan keadilan bagi masyarakatnya dan bukan hukum yang hanya berpihak kepada masyarakat tertentu saja sehingga kedudukan semua individu atau masyarakat sama di depan hukum.
Ciri-ciri negara hukum adalah:
  1. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia yang mengandung persamaan di bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
  2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh sesuatu kekuasaan apa pun juga.
  3. Legalitas dalam arti segala bentuknya.
Bentuk negara berasal dari dua bentuk dasar yaitu monarchi dan republik.
Jika kehendak negara ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk negara tersebut adalah monarchi dan bila kehendak negara tersebut ditentukan oleh banyak orang yang merupakan satu majelis, maka bentuk negaranya adalah republik.
Negara federal adalah suatu susunan negara yang kedaulatannya terletak pada keseluruhan komponen negara yaitu pada negara itu sendiri, sedangkan kedaulatan negara konfederal terletak pada negara-negara bagiannya.

SISTEM PEMERINTAHAN

Ciri-ciri pemerintahan parlementer yaitu kepala negara (raja atau presiden) berada di luar parlemen dan hanya menjalankan kekuasaan terbatas, hubungan antara eksekutif dengan badan perwakilan sangat erat sebab menteri bertanggung jawab kepada parlemen, kekuasaan yang sebenarnya ada pada parlemen, kebijakan pemerintah tidak boleh menyimpang dari yang dikehendaki parlemen.
Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu kepala negara bertindak juga sebagai pemimpin kabinet, kedudukan eksekutif tidak tergantung kepada badan perwakilan rakyat, pembentukan kabinet tidak tergantung dari badan perwakilan rakyat, para menteri bertanggung jawab kepada presiden.
Sistem pemerintahan dapat dibagi berdasarkan pembagian kekuasaan (distribution of power) dan pemisahan kekuasaan (separation of power).
Bila dilihat dari bunyi Pasal 4 dan 17 UUD 45, maka negara Republik Indonesia dapat disebut sebagai pemerintahan yang menganut sistem presidensial.

Sumber Buku Ilmu Sosial Dasar Karya Effendi Wahyono dkk
DIarsipkan di bawah: MKDU

Sabtu, 30 Oktober 2010

NASI DAN BERAS

Nasi dan Beras         



Nasi dikosumsi oleh lebih dari 500 juta jiwa di Asia Tenggara . Mulai dari Indonesia , Singapura , Malaysia , Filipina , Vietnam , dan Negara – Negara lainnya .


Kata beras sendiri mengacu pada bagian bulir padi yang telah dipisah dari sekam . Sekam secara anatomi disebut palea ( bagian yang di tutupi ) dan lemma ( bagian yang menutupi ) .


Ada yang menduga beras berasal dari lembah sungai gangga di India . Ada pula yang mengatakan dari lembah sungai Yangtze , Cina . Sebelum orang Hindu dan Cina dating ke Indonesia ternyata orang jawa kuno sudah lama menanam padi .


Ada hikayat yang sampai saat ini dipercaya sebagai asal muasal padi .

Pada suatu hari Batara Guru menciptakan seorang Putri cantik . Karena kecantikannya Batara Guru sendiripun jatuh cinta . Putri ciptaan Batara Guru mendadak meninggal dan dimakamkan dengan nama Anumerta Dewi Tisnawati . Empat puluh hari kemudian muncul sinar yang sangat cemerlang di makamnya yang bisa menumbuhkan berbagai tanaman yang bermanfaat . Kelapa di bagian kepalanya , Padi di bagian tubuhnya , buah – buahan di bagian tangan dan umbi – umbian di bagian kaki .


Dewi Sri dipercaya di suku sunda . Sedangkan di di Bali dikenal dengan sebutan Sang Hyang Sri . Baik Dewi Sri maupun Sang Hyang Sri masih dipuja oleh masyarakat daerah setempat . Pemujaan dilakukan setelah masa panen dalam bentuk upacara adat .

Di Bombana Sulawesi Tenggara juga di mitoskan sebagai Negeri Dewi Padi ( Dewi Sri )


Di pelajaran sekolah dulu disebutkan bahwa makanan orang Indonesia berbeda – beda .

Orang Ambon makan sagu dan orang Madura makan jagung . Tetapi sekarang keragaman tersebut tak ada lagi . Sebagian besar orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke menyantap nasi .




Menurut catatan cikal bakal Revolusi Hijau terjadi sekitar tahun 60 an . Pada masa itu bibit padi masi di distribusi oleh pemerintah , banyak sawah di Indonesia dikondisikan untuk menanam padi . Akhirnya dengan cepat Indonesia menjadi swasembada pangan dan nasi putih pun akhirnya menjadi selera masyarakat Indonesia .


Bagian terbesar beras berisi pati ( 80 – 85 % ) dan sisanya merupakan protein , vitamin , mineral , dan juga air . Kandungan pati inilah yang menentukan warna beras . dan tekstur beras seperti lengket , lunak , keras , atau bahkan pera .


Kehebatan nasi dimanapun , kapanpun , dan dalam situasi apapun bisa mengumpulkan sekelompok orang asing dalam sebuah meja makan dan melupakan semua perbedaan mereka hanya dengan menikmati nasi beserta dengan makanan yang tersedia lainnya .


Nasi adalah makanan dasar yang berguna untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat , berwarna putih lonjong , mengundang selera makan apalagi bila ditambah dengan lauk pauk seperti telur , tahu , tempe , sayur , ikan , ayam , dan lain – lain masih banyak lagi .


Sepiring nasi , tidak banyak . Tapi disana ada pelajaran hidup . Sepiring nasi mengajarkan tentang proses yang harus dijalani dalam kehidupan ini . Tidak ada sesuatu yang bisa langsung terjadi seperti yang dikisahkan dalam cerita Seribu Satu Malam dengan lampu ajaibnya . Tidak ada juga Sim Salabim ataupun Abrakadabra . Kita tidak sedang hidup dalam sebuah dunia mimpi .


Untuk bisa menjadi sepiring nasi yang menemani manusia saat pagi , siang , bahkan malam hari . Nasi – nasi itu sebelumnya hanyalah bulir – bulir padi . Untuk menjadi bulir padi pun ia harus menerima serangkaian proses yang panjang .


Seorang petani menjadi pahlawan untuk setiap bulir padi tersebut . Dari matahari mulai merangkak di langit timur , petani harus mulai bangun . Hanya dengan sarapan segelas kopi atau bahkan tidak sarapan sama sekali , petani membawa pacul dan kemudian turun ke sawah . Terbiasa bermain dengan lumpur . Tanah – tanah persawahan di cangkul oleh sang petani . Harus menunggu cukup lama hingga tanah itu siap untuk ditanami . Setelah siap petani kembali terjun ke sawah untuk menanami tanah dengan tanaman padi . Padi itupun harus dijaga hingga beberapa bulan lamanya . Tidak peduli dengan matahari yang menyengat , keringat yang mengucur deras . Sampai akhirnya kilau memancar dari setiap bulir padi di tengah persawahan .



Burung – burung pun terlihat sangat senang dan kegirangan ingin mencicipi beberapa biji padi . Bulir – bulir padi tersebut dipanen oleh para petani . Untuk memotong semua padi tersebut pun tidak cukup dengan waktu yang sebentar , bisa memakan waktu sampai berhari – hari . Setelah selesai padi itu dibawa ke penggilingan . Kemudian dipukul – pukul ke sebuah papan khusus agar bulir – bulir padi bisa dikumpulkan . Setelah dikumpulkan kemudian padi itu dibawa dan akan dipukuli lagi dengan menggunakan alu – alu . Bulir padi itu akan lepas dari kulitnya dan akan berubah menjadi butir – butir beras . Warnanya pun juga berubah tidak lagi kuning melainkan putih .






Beras tersebut tidak bisa langsung ditelan begitu saja . Beras itu haru di cuci dan dipanaskan .

Sebelumnya beras itu harus ditaruh di bawah sinar matahari . Setelah di panen , menjelang di giling juga harus di jemur di bawah matahari . Dan untuk menjadi nasi juga harus menerima panas lagi dari api di kompor atau tungku . Butir – butir beras itu rela kembali di bakar dengan api sampai menjadi nasi .


Semua itu merupakan proses yang sangat panjang . Sama juga seperti ulat – ulat di dedaunan yang harus menjalani waktu yang tidak singkat untuk bisa menjadi seekor kupu – kupu yang cantik .


Bila beras itu adalah jati diri manusia masing – masing . Dimulai dari awal pertumbuhan dan akan menguning atau tumbuh dengan seiringnya waktu . Penguningannya pun tergantung dengan kondisi tanah atau bisa di artikan dengan kondisi lingkungan dimana manusia itu tumbuh dan berkembang . Setelah beras itu menguning maka beras itu akan dicoba dibanting dari batang utamanya , hal itu bisa diartikan ketika manusia menginjak remaja atau sebagai seorang individu dipaksa untuk bertahan hidup di dunia nyata . Setelah manusia lepas dari batang utamanya , yaitu yang bisa diartikan sebagai lepas dari orang tua . Lalu dihentak lagi di alu – alu oleh kenyataan dunia .


Terkadang sekam padi bisa saja terlihat padat namun isinya bisa saja kosong , berisi beras yang kualitasnya buruk atau busuk .


Proses pengolahan beras juga memainkan peranan yang amat sangat penting demi membuat nasi yang nikmat . Sebaik apapun kualitas beras itu jika diolah dengan tidak baik dan tidak dengan sepenuh hati , maka bisa saja menghasilkan nasi yang mudah basi atau nasi yang tidak nikmat .

Beras yang baik siap untuk dimasak dan juga disantap oleh manusia .

Pikirkan semua ujian dan cobaan itu berhasil dilalui maka akan menjadi sebuah pencapaian yang berarti . Sebuah hasil akhir yang memuaskan bagi diri sendiri dan juga orang lain .


Nasi adalah nasi . Darimana pun nasi itu berasal jika dimasak maka akan menjadi nasi juga hanya kualitasnya saja yang berbeda .

Begitu pula dengan dengan manusia , tiap manusia pada dasarnya sama hanya kualitasnya saja yang berbeda tergantung dengan bagaimana manusia itu mengasah dirinya .


Bagaimana pun kita manusia menghias diri , membuat diri kita ‘ pedas ‘ , ‘ manis ‘ , ‘ asin ‘ kita adalah diri kita sendiri . Manusia tidak dapat menolak kenyataan bahwa ia diciptakan menjadi dirinya sendiri .


Jangan membuang waktu dengan mencoba menjadi makanan lain jika memang diciptakan menjadi beras dan jangan lupa bahwa sama halnya dengan nasi , semua butir itu sama .

Semua manusia awalnya adalah sama . Jadilah bibit unggul yang bisa membuat nasi yang enak dan nikmat untuk disantap .


Alam memberi pelajaran pada proses yang harus dijalani dalam hidup . Untuk bisa menghasilkan sesuatu yang berharga harus berani menghadapi serangkaian kepahitan . Siapa yang menabur yang baik maka akan menghasilkan yang baik juga .

Sama hal nya juga dengan , satu piring nasi tidak akan bisa membuat perut menjadi kenyang apabila tangan tidak mau menyuapkan nasi itu ke dalam mulut .


Kita sendiri dahulu hanyalah seorang bayi yang tidak berdaya , tidak memahami mengapa harus terlahir ke dunia ini . Lahir ke dunia tanpa membawa apa – apa .

Serangkaian proses tersebut telah menjadikan kita sebagai seorang remaja dan kemudian menjadi dewasa . Suatu saat nanti pun kita akan menjadi orang tua .




Namun apakah kita akan membiarkan hidup berjalan begitu saja tanpa ada usaha untuk melakukan sesuatu hal yang berharga untuk diri kita sendiri maupun orang lain ?

Setiap manusia tentunya tidak ingin hanya lahir , hidup , lali kemudian meninggal .

Setiap anggota tubuh dan pikiran yang telah di anugerahkan oleh Tuhan terlalu berharga bila hanya di sia – siakan . Tuhan menciptakan semua itu sesuai dengan kebutuhan kita , tidak hanya asal jadi saja .


Kasihan sekali bila sampai saat ini ada manusia yang masih belum mengetahuai fungsi dari setiap hal yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita atau bahkan menyalahgunakan hal itu . Pergunakan semua yang diberikan – Nya dengan optimal dan sebaik – baiknya hingga bisa menghasilkan hal yang berarti . Bisa dilihat oleh banyak orang bahkan keturunan yang hidup di kemudian hari .


Setiap manusia yang pernah berhasil , pernah juga menerima dan menjalani proses yang lama dan berat . Mereka juga memanfaatkan sebaik – baiknya kemampuan yang sudah Tuhan berikan .

Berikan setengah maka anda akan dapatkan setengah juga .

Berikan semuanya maka yang anda dapatkan jauh lebih besar dari yang anda bisa bayangkan .

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih beras:


1. jenis beras yang beredar di masyarakat

setiap jenis beras memliki ciri-ciri khusus:


a. pandan wangi

Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya adalah wangi pandan. Terdapat juga yang menggunakan zat kimia. Ciri berikutnya adalah beras pandan wangi tidak panjang, tetapi biasanya bulat. Apabila anda menemukan biji yang panjang tetapi wanginya hampir sama, dapat dipastikan beras tersebut mengandung capuran bahan kimia. Contoh yang lainnya adalah beras pandan wangi berwarna sedikit kekuningan tapi tidak putih namun bening


b. IR 64 / setra ramos

Beras IR 64 adalah beras yang paling banyak beredar di pasaran, karena harganya terjangkau dan cocok dengan selera masyarakat. Normalnya beras jenis ini pulen jika dimasak menjadi nasi. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi seperti pandan wangi, namun sering pabrik atau pedagang beras menambahkan zat kimia pemutih, pelican dan pewangi. Maka berhati-hatilah apabila anda menemukan beras dengan berbentuk lonjong dan mengeluarkan wangi.


c. rojolele

Beras rojolele mempunyai ciri bulat, memiliki sedikit bagian bewarna putih susu dan tidak wangi.


d. IR 42

Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 dan ukurannya lebih kecil. Beras IR 42 apabila dimasak nasinya tidak pulen. Namun cocok untuk keperluan khusus contohnya seperti nasi uduk, nasi goring, ketupat, lontong dan lain-lain. Harganya lebih mahal dari IR 64 karena jarang ditanam oleh petani.


e. beras C4

Beras C4 mempunyai ciri mirip seperti IR 42 dan sedikit lebih bulat, dan lebih kecil. Beras jenis ini jarang ditemukan di pasaran karena jarang di tanam oleh petani


2. cara mengetahui beras yang mengandung zat kimia

Sering kali beras yang beredar di masyarakat adalah beras yang mengandung banyak sekali zat kimia. Zat kimia tersebut di gunakan untuk mempercantik tampilan fisik beras sebagai:

- pelicin

- pewangi

- pemutih

- pembunuh kutu

banyak sekali pedagang atau pabrik beras yang tidak peduli hal-hal seperti itu. Beberapa tips untuk mengetahui apakah beras tersebut mengandung zat kimia atau tidak.


a. zat pewangi

Beras yang dapat mengeluarkan aroma wangi hanya beras pandan wangi. Jika anda menemukan menemui beras dengan ciri fisik tidak seperti pandan wangi, namun mengeluarkan aroma wangi, dan bisa di pastikan beras tersebut mengandung zat pewangi. Namun terkadang beras pandan wangi diberi zat pewangi oleh penjual beras. Untuk mengetahui hal ini ada beberapa tips yang harus anda waspadai. Beras pandan wangi yang mengeluarkan aroma sangat wangi hanya ketika beras tersebut masih sangat baru yaitu berumur kurang dari 2 bulan. Jadi apabila anda menemukan beras pandan wangi yang sudah lama dan yang masih wangi berarti beras pandan wangi tersebut mengandung zat kimia.


b. zat pelicin

Beras dengan pelican pada umumnya sangat licin ketika kita remas dan biasanya orang suka pada beras yang sangat licin. Untuk mengetahui beras tersebut mengandung zat pelicin atau tidak, silahkan anda meremas beras tersebut dan lihat pada tangan anda apabila banyak beras yang menempel pada tangan anda berarti beras tersebut mengandung zat pelicin. Dan jika beras tidak mengandung zat pelicin biasanya menempelnya tidak terlalu banyak.


c. zat pemutih

Beras juga sering mengandung zat pemutih. Banyak sekali zat pemutih digunakan pada pabrik seperti tawas, kaporit bahkan deterjen dan pemutih pakaian. Untuk menegetahui beras tersebut menggunakan zat pemutih atau tidak memang sulit tapi anda bisa lihat jika warnanya sangat putih dan tidak ada warna bening kekuningan maka waspadalah pada beras tersebut.


3. memperkirakan umur beras

Beras jika umurnya terlalu lama maka akan menurun kualitasnya. Dan nasi akan cepat basi dan kurang pulen. Untuk mengetahui umur beras tersebut lama atau tidak dapat dilakukan dengan hal berikut:


- baunya

Beras yang berumur lebih dari satu bulan biasanya baunya agak apek, apalagi pada saat di giling tidak terlalu kering.


- fisiknya

Beras yang sudah cukup dapat dilihat dari ciri fisiknya berupa banyak guratan-guratan berupa garis memanjang pada beras dengan tekstur yang cukup jelas. Selain guratan tersebut, pada beras yang agak lama terlihat penepungan berupa warna putih seperti serbuk yang menempel pada beras.


- berkutu

Beras yang sudah lama pada umumnya berkutu. Namun kalau terdapat kutu, justru pertanda beras tersebut tidak mengandung zat kimia, namun tentu ini bukan merupakan beras terbaik. Tapi perlu juga diperhatikan bahwa beras yang baru juga ada kemungkinan berkutu karena tertular dari beras lain yang sudah lebih lama.


Anatomi beras



Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari

*

aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
*

endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
*

embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.

Macam dan warna pada beras


Warna beras yang berbeda-beda secara genetic, akibat perbedaan yang mengatur warna aleuron, warna endospermia dan komposisi pati pada endospermia.


Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.
beras - nasi

Beras adalah pangan yang popular untuk penduduk di bagian timur dunia, sejajar dengan gandum untuk dunia barat. Kini beras merupakan makanan pokok dari lebih setengah penduduk dunia. Para petani menemukan bahwa butir beras putih yang disisipkan dengan beras merah matang lebih cepat, memiliki sekam yang lebih mudah dibersihkan. Kebanyakan orang Indonesia makan utamanya adalah nasi yang berasal dari beras. Lebih dari 50% penduduk dunia mengkonsumsi beras dalam bentuk nasi. Di Indonesia beras adalah penyumbang kalori dan protein terbesar bagi penduduk. Cara pengolahan beras yang paling umum adalah dimasak menjadi bubur atau bubur beras.


Di Jepang mempunyai tiga kosa kata untuk makanan utama di Negara Indonesia: padi (ine), beras (okome), nasi (gohan). Padi yang banyak ditanam di Jepang adalah Koshihikari, kultivar ini dibuat pertama kali tahun 1956. Dari kultivar tersebut dikembangkan jenis-jenis padi yang lainnya seperti Akitakomachi, Hitomebore, dan Hinohikari. Beras Koshihikari rasanya pulen. Nasi yang dimasak dari beras biasanya memerlukan waktu sekitar 20 – 30 menit. Banyak masyarakat yang malas untuk memasak nasi sehingga banyak usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mempercepat proses memasak nasi disebut quick cooking rice. Nasi cepat masak dapat disiapkan dalam waktu 3 – 5 menit dan caranya sangat sederhana.


Ketika kita membeli beras maka yang harus diperhatikan adalah: Tanggal panen dan kalau bisa beras dikonsumsi dalam waktu seminggu atau satu bulan. Biasanya di label kemasan beras tercantum tanggal panen, merk dan jenis beras dan daerah produksi. Ada jenis beras yang tidak perlu dicuci, tetapi jenis beras ini cepat rusak. Supaya lebih enak dimakan, beras ini harus dimasak lebih banyak air daripada beras pada umumnya. Banyak sekolah-sekolah di Jepang melakukan belajar di sawah, memperkenalkan anak-anak tentang siklus dan cara menanamkan padi. Karena sama seperti orang Indonesia, orang Jepang tak bisa hidup tanpa nasi.


Proses pembuatan beras cepat masak


Beras cepat masak dapat dihasilkan berbeda jenis disebabkan adanya perbedaan kadar air, waktu dan suhu pemasakan ketika membuat beras instant, pengeringan dan cara pembuatannya. Jenis-jenis proses yang digunakan dalam pembuatan beras instant sebagai berikut:


1. beras direndam dalam air sampai kadar airnya menjadi sekitar 30%, kemudian dimasak dengan air panas sampai kadar airnya sekitar 50 – 60%. Kemudian, pengukusan diteruskan sampai kadar airnya 60 - 70% dan kemudian dikeringkan sampai kadar airnya 8 – 14% dengan menjaga agar strukturnya berpori-pori.


2. beras direndam, dikukus, direbus, dikeringkan dengan suhu yang rendah untuk menghasilkan butir-butir beras yang agak berat dan mengkilat, kemudian diberi perlakuan dengan pengembangan pada tekanan dan suhu tinggi.


3. beras dipregelatinisasi, digiling untuk memperoleh butiran yang agak gepeng dan kemudian dikeringkan untuk memperoleh butiran beras yang kering.


4. beras dipanaskan dengan suhu sekitar 66 – 3160C untuk membuat proses dekstrinasi pati dalam beras. Dalam proses ini tidak ada perlakuan pemasakan.


5. beras diaron, kemudian dibekukan dan dikeringkan


6. metode gun puffing merupakan kombinasi dari perlakuan-perlakuan pendahuluan terhadap beras dengan penggunaan suhu dan tekanannya lebih rendah


7. nasi masak dengan pengeringan beku


8. perlakuan atau pemberian bahan kimia


beberapa metode yang mudah dalam pembuatan nasi sebagai berikut:


a. metode rendam – rebus – kukus – keringkan


Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Ozai dan Durrani tahun 1948 sehingga disebut metode Ozai-Durrani. Metode ini digunakan oleh General Foods Corporation untuk membuat produk Minute Rice.


Awal beras direndam dalam air kemudian perebusan dilanjutkan selama 8 – 10 menit. Setelah itu dilakukan penirisan, pendinginan dan pencucian dalam air selama 1 - 2 menit dan dihamparkan untuk dikeringkan. Suhu yang digunakan adalah 1400C kemudian pengeringan dilakukan sampai kadar air beras 8 – 14%


b. penggunaan bahan kimia


Pembuatan beras pasca tanak dengan perlakuan kimia antara lain dapat dilakukan dengan penambahan senyawa posfat. Tujuannya adalah untuk menjadikan butir-butir beras menjadi porous, sehingga proses penyerapan air menjadi lebih cepat pada penambahan air panas.


c. metode pembekuan


Pembekuan dan penyimpanan beku akan meningkatkan pengembangan molekul-molekul pati melalui ikatan hydrogen. Proses ini akan melepaskan air yang ada di dalam sistem gel. Pemerasan setelah proses thawing akan meninggalkan padatan butir butir beras dengan struktur mikrosponge. Setelah proses pengeringan, padatan kering yang porous ini dapat dengan cepat tergelatinisasi pada waktu rehidrasi.


Pada proses pembuatan beras pasca tanak dengan proses freeze-thaw, selama pembekuan kristal es yang terbentuk akan memecahkan struktur koloid pati, sehingga butiran beras menjadi porous. Beras pasca tanak ini dapat dengan cepat menyerap air pada waktu pemasakan kembali.


Cara memilih beras yang baik


Banyak beras yang beredar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Terkadang para pembeli menginginkan beras yang berkualitas bagus, namun yang didapat beras dengan campuran obat kimia yang sangat berbahaya.